dil

To embrace the art of nonchalance, one must first bear the weight of countless unseen consequences, like the hidden ripples beneath a still pond, where each indifferent act reverberates through the depths of one's soul, demanding a quiet strength and an unyielding resolve that, though subtle, shapes the very essence of our existence.

[30 Agustus] Pelayan : Masak apa hari, chef? Chef : Saya memasak OTOT LENGAN hari ini. Saya urutkan apa saja yang saya lakukan secara runtut. Pertama, membawa koper pertama yang beratnya 9 kilo harus dibawa(diangkat, kalo di dorong bisa tapi kebetulan gagang pendorongnya tidak keluar, rusak, klo didorong harus merelakan punggung yang membungkuk ketika menarik koper tersebut) dari mobil ke ruang masuk kereta perjalanan jauh stasiun keberangkatan, membawanya ke peron masuk gerbong kereta, mengangkat koper pertama bersama koper kedua beratnya sama ke bagasi kereta, menurunkannya, membawanya sedikit lama keluar dari peron ke jalur keluar stasiun pemberhentian, kemudian koper pergi 300 meter mengangkat koper pertama dari stasiun ke titik mobil gojek. Pelayan : Pelan-pelan chef tidakkah OTOT LENGAN tersebut sudah masak??? Chef : Tidak apa karena saya suka itu, ini hampir selesai. Saya lanjutkan, kemudian mengangkat koper pertama dari lantai satu ke lantai tiga, selesai sudah pemasakan OTOT LENGAN tersebut hari itu.

[31 Agustus] Chef : Kamu tahu, pelayan? Aku masih memasak OTOT LENGAN tersebut! Pelayan : Gila, chef? Apa yang kau lakukan lagi pada OTOT LENGAN tersebut hari ini? Chef : Kali ini terpaksa, tapi aku tetap melakukannya. Tidak sebanyak kemarin, tapi lebih dahsyat. Pertama, mengangkat dua galon air 16L dari kasir ke mobil mobil, mengangkat dua galon tersebut dari lantai satu ke lantai 3, mengangkat galon lain ke dispenser, penutup, menurunkan koper kedua turun dari lantai 3 ke lantai satu. Hebat bukan? Hehe Pelayan : Saya belum pernah melihat orang memasak OTOT LENGAN segila itu.

Masak apa hari ini chef? OTOT LENGAN

[30 Agustus] Pelayan : Masak apa hari, chef? Chef : Saya memasak OTOT LENGAN hari ini. Saya urutkan apa saja yang saya lakukan secara runtut. Pertama, membawa koper pertama yang beratnya 9 kilo harus dibawa(diangkat, kalo di dorong bisa tapi kebetulan gagang pendorongnya tidak keluar, rusak, klo didorong harus merelakan punggung yang membungkuk ketika menarik koper tersebut) dari mobil ke ruang masuk kereta perjalanan jauh stasiun keberangkatan, membawanya ke peron masuk gerbong kereta, mengangkat koper pertama bersama koper kedua beratnya sama ke bagasi kereta, menurunkannya, membawanya sedikit lama keluar dari peron ke jalur keluar stasiun pemberhentian, kemudian koper pergi 300 meter mengangkat koper pertama dari stasiun ke titik mobil gojek. Pelayan : Pelan-pelan chef tidakkah OTOT LENGAN tersebut sudah masak??? Chef : Tidak apa karena saya suka itu, ini hampir selesai. Saya lanjutkan, kemudian mengangkat koper pertama dari lantai satu ke lantai tiga, selesai sudah pemasakan OTOT LENGAN tersebut hari itu.

[31 Agustus] Chef : Kamu tahu, pelayan? Aku masih memasak OTOT LENGAN tersebut! Pelayan : Gila, chef? Apa yang kau lakukan lagi pada OTOT LENGAN tersebut hari ini? Chef : Kali ini terpaksa, tapi aku tetap melakukannya. Tidak sebanyak kemarin, tapi lebih dahsyat. Pertama, mengangkat dua galon air 16L dari kasir ke mobil mobil, mengangkat dua galon tersebut dari lantai satu ke lantai 3, mengangkat galon lain ke dispenser, penutup, menurunkan koper kedua turun dari lantai 3 ke lantai satu. Hebat bukan? Hehe Pelayan : Saya belum pernah melihat orang memasak OTOT LENGAN segila itu.

Certainly! Let's unravel the secrets of nested virtualization inside a virt-7.2 ARM virtual machine. 🌟

  1. What's Nested Virtualization?:

    • Imagine it as a set of magical mirrors: you have a virtual machine (VM) inside another VM. It's like dreams within dreams!
    • Nested virtualization lets you run a hypervisor (like Hyper-V or KVM) inside a VM. Why? Well, sometimes wizards need more wizards, right? 🧙‍♂️

  2. Hyper-V on Windows (Intel/AMD):

    • If you're in the Windows realm, follow these steps:
      • Prerequisites:
      • Intel processor with VT-x and EPT (or AMD EPYC/Ryzen processor).
      • Hyper-V host: Windows Server 2016 or later, or Windows 10 or later.
      • VM configuration version 8.0 or higher (important for time travel).
      • Enabling Nested Virtualization:
      • While your VM is OFF, run this spell on the physical Hyper-V host: Set-VMProcessor -VMName <VMName> -ExposeVirtualizationExtensions $true
      • Start your VM and install Hyper-V inside it (like setting up a magical workshop).
      • Networking Options:
      • You can either use MAC address spoofing (for secret tunnels between VMs) or NAT (like a magical translator).
      • For MAC address spoofing, enable it on the first-level virtual switch.
      • For NAT, create a virtual NAT switch in the middle VM (like a cosmic bridge).

  3. KVM on Linux (ARM):

    • If you're exploring the Linux galaxy, here's the path:
      • Prerequisites:
      • ARM processor (your little dragon heart).
      • VM running on QEMU/KVM (the ancient scrolls).
      • Enabling Nested Virtualization:
      • First, configure your kernel image to support virtualization (set CONFIG_VIRTUALIZATION=y).
      • Then, activate the nesting feature: sudo modprobe kvm_amd nested=1
      • This magic lasts until your host reboots. To make it permanent, inscribe it in /etc/modprobe.d/kvm.conf.

  4. Remember the VMs' Feelings:

    • Nested VMs are like enchanted dreams—they need care and attention.
    • Don't overload them with too many vCPUs (keep it under 225 for Windows Server 2019).
    • And always say “Abracadabra” when starting them. Just kidding! 😄

So, whether you're in the Windows castle or the Linux forest, nested virtualization awaits! 🏰🌳

If you need more magical tips or have other curious questions, just wave your wand (or type)! 🪄🔮¹²³.

Is there anything else you'd like to explore in the virtual realms? 🌟🤓

Source: Conversation with Copilot, 7/21/2024 (1) Run Hyper-V in a Virtual Machine with Nested Virtualization. https://learn.microsoft.com/en-us/virtualization/hyper-v-on-windows/user-guide/enable-nested-virtualization. (2) How to enable nested virtualization in KVM :: Fedora Docs. https://docs.fedoraproject.org/en-US/quick-docs/using-nested-virtualization-in-kvm/. (3) Spawn a Linux virtual machine on Arm using QEMU (KVM). https://community.arm.com/oss-platforms/w/docs/510/spawn-a-linux-virtual-machine-on-arm-using-qemu-kvm.

https://github.com/alesimula/wsa_pacman

https://github.com/MustardChef/WSABuilds

TENNIS BALL THING

I watched some film display a a soft ball scene, making me nostalgic feeling. Back in the day, i used to play some softball, its so fun to get deflect the ball as far as possible.

Same thing with playing for “pecah piring”. When i can throw the ball and hit my opponent or if i am the opponent to ditch the ball, heading the ball(obviously it hurts if the ball goes fast) or hold the ball by pressing the ball with the head until my team can stack the “piring” and win (the same thing with soft ball, atleast for the size of the ball and a little of the mechanism of the game)

The game

https://www.penuliscilik.com/permainan-pecah-piring/ a post about “pecah piring” [en:broken plate]

Sebelum ku hilangkan ingatan mengenai mimpi tadi malam karena mekanisme otakku yang otomatis, mari kita tulis saja biar abadi. At least klo internet nggak kolaps. Oke?

konteks

Beberapa hari sebelum ini aku selalu(bukan sering, kadang-kadang, atau satu hari luput) begadang. Sering aku isi dengan memuaskan isi kepala(penasaran, hiburan; kebahagiaan, contohnya: mencari barang online menarik, membandingkannya dengan sejenis, yang nggak pernah akan ku beli, kusimpen aja hehe). Begadangku kuberhentikan habis sholat subuh. Klo orang mungkin bilang, ritme circadian ku hancur. Jadi, dengan malam tadi aku tidur 'agak' lebih awal bisa menjadi sebuah anugerah bagi tubuhku dan memberikan aku sebuah pemrosesan alam bawah sadar yang bagi beberapa orang menganggapnya alat untuk memprediksi masa depan( intensiku menulis ini mungkin hasil alam bawah sadarku(mimpi), bisa ada kaitannya dengan apa yang akan terjadi pada masa depan).

dua adegan inti

semikonduktor
tambang malaysia

Sudah, hanya itu kepingan yang kuingat. Unsur sebjektifnya sangat aku kurangi. Selebihnya interpretasi atau (bentar aku sedang mencari kata yang ku ingat dari pakar neurosains 'ryu hasan', 30 menit masih nyari belum ketemu, oh dah ketemu, ku kira bukan 'intersubjective reality' yang cari, tadi sempat bimbang ) bahasa kerennya 'unsur yang berbeda namun terikat dengan intersubjective reality'. Ya, setelah ini kujabarkan persepsi subyektifku terkait mimpi tadi.

Berbagai posibilitas yang aku pikirkan akan ku jelaskan mengapa aku sering begadang dan hal-hal yang berkaitan dengannya.

Kecendurungan lewat jam 10 malam

Setiap jam 10 malam selalu menjadi penetuan akhir antara melanjutakn ide-ide cemerlang yang merasuki kepala, atau mengabaikannya. Yah, tidak sedikit gurauan dalam bentuk meme yang menggambarkan kehidupan seseorang setelah jam 10 malam. Antara lain perwujudan batman, dalam konteks jika sesorang sudah mendekati jam 10 malam dirinya berubah menjadi seorang batman yang sama hal nya keluar pada malam hari untuk membasmi kejahatan(tidak tahu benar atau tidak statement ini dengan alur cerita asli batman di MCU).

Faktor-faktor

Berbagai informasi berlalu-lalang setiap hari di depan mataku. Beberapa terkait begadang yaitu variabel-variabel faktor mengapa orang-orang kesulitan untuk mengusahakan dirinya tidur. Yang paling umum dan sudah saya hindari adalah membiarkan lampu menyala saat tidur. Namun jika kondisi tidak mendukung, saya memiliki langkah lain yaitu dengan menggunakan penutup mata, untuk kondisi seperti di kendaraan, tempat ramai dan lain-lain

https://www.tiktok.com/@nikentantyosudharmono/video/7231399079442533659

whenever i listen to this song, i always to fall into nostalgic feeling. What will be in one year from now? What will i be there? Or what was i in the past year?

Indomie Goreng with Cilok cooked with thick egg sauce and rawon sauce

Ingredients:

  • Cilok (not much)
  • Indomie goreng
  • Egg
  • cornstarch
  • Rawon sauce
  • mushroom broth
  • cold water

Tools:

  • microwave (replace with boiling, or steaming with stove)
  • knife
  • microwave-safe plastic
  • stove
  • bowl
  • “for boiling water pan”

Step by step:

  1. Go to your cilok stall near your neighborhood, don't buy much (for reference, i order for 4K rupiah, with tomato ketchup and a little soy sauce)
  2. Microwave your Indomie and egg with water in microwave-safe plastic for 5 minutes and the temperature is medium, meanwhile you mix your cilok and its sauce with dry spices of Indomie goreng in a bowl and the wet spice put in the freezer (why? just do it!)
  3. Take out the Indomie and egg when its done, check the Indomie, when it become cook, just leave it
  4. Search into the internet: Is it safe to cook eggs in the microwave? (In fact it isn't, you must pierce the egg with toothpick first. I forgot then I'm afraid so I'm keep it safe the egg with cooling it with cold water, and try to break it, and its not cooking👍🏻😅)
  5. Boil your egg with the cold water earlier with high gas fire in “for boiling water pan”
  6. Because you afraid that egg will stick to your pan and it gets burnt (you must clean hardly), you reduce the gas become small, you must stir the water with chopsticks to prevent the burnt and the egg merges with the water.
  7. And then you don't want your so called “egg merges with the water” to be waste. So you initiate to make it to be thick sauce with adding some some cornstarch little by little and some mushroom brothwith still stir it with chopsticks until it become thick and boiling. And shut off the stove.
  8. Prepare your Indomie by draining the water that was there earlier, and add some rawon sauce in it (aprox. 5 broth spoon)
  9. Putting whats in the bowl and the wet spice you put in the freeze to the pan, cook it and mix it up. And the last add the Indomie and let it mix. DONE😅🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻